Disusun oleh: Fatmawati (1303017)
Mahasiswa Magister Pendidikan Fisika Universitas Pendidikan Indonesia
FI603 Kelas A 17 Februari 2014
|
.A. Segi termenarik yang ditemukan dalam suatu jurnal
Jurnal ini menarik
karena memberikan motivasi kepada kita sebagai calon dosen maupun guru. Jurnal
ini memberikan wawasan untuk memanfaatkan barang-barang yang ada di sekitar
kita untuk melakukan percobaan sederhana. Dengan melakukan percobaan tersebut,
yaitu membuat turbin angin dengan botol plastik akan menambah wawasan siswa
mengubah energi angin menjadi energi listrik. Turbin angin menjadi
semakin penting untuk pembangkit listrik karena kekhawatiran tentang emisi
karbon dioksida dari bahan bakar fosil
. Program sains sekolah memberikan beberapa informasi tentang
fisika
untuk
memanfaatkan energi angin dan
menggunakan
alat peraga
sederhana
yang dikembangkan untuk membuat topik lebih mudah
diterima dan menarik bagi siswa.
Bahan yang digunakan mudah di
cari dan
biayanya murah.
Dengan
membuat turbin angin sederhana, dengan
menggunakan botol plastik,
compact disc
(CD) dan
dinamo kecil,
siswa memahami cara kerja turbin
untuk menghasilkan listrik, karena selama ini mereka hanya melihat kincir
angin, tanpa mengetahui cara kerjanya. Pembelajaran bersifat konkret sehingga siswa
lebih memahami dan semoga siswa dapat mengaplikasikannya.
B.
Spesifikasi makalah
Constructing
a plastic bottle wind turbine as a
practical aid forlearning about using wind energy to generate
electricity. Majalah PHYSICS
EDUCATION edisi: Vol. 44 No.4
terbit Juli 2009 hal 379-383.
1. Dapat di akses pada link http://www.scribd.com/fullscreen/46323066?access_key=key25kpw 7chzfaou5akbzlk&allow_ share =true&escape=false&view_mode=scroll.
2. Dapat diperoleh di Perpustakaan
Pusat Unpar ('PDII'), di Gedung 9 lantai 3 di kampus jl Ciumbuleuit 94,
Bandung.
C.
Pertanyaan &
dugaan jawaban
Apakah
memungkinkan di Indonesia pembangkit listriknya menggunakan energi angin,
mengapa di Indonesia belum banyak dikembangkan?
answer:
Mungkin, walaupun di Indonesia
berada di daerah katulistiwa yang jarang memperoleh angin kencang. Studi
pendahuluan perlu dilakukan untuk menentukan daerah yang memperoleh angin
kencang, seperti didaerah pantai dan daerah timur Indonesia.
D.
Hasil refleksi
tentang pemanfaatan materi
Dengan memanfaatkan ketersediaan angin di alam ini, kebutuhan listrik
sebenarnya dapat diatasi. Pemanfaatan energi angin merupakan pemanfaatan
energi terbarukan yang paling berkembang saat ini. Berdasarkan data dari WWEA
(World Wind Energy Association), sampai dengan tahun 2007 perkiraan energi
listrik yang dihasilkan oleh turbin angin mencapai 93.85 GigaWatts,
menghasilkan lebih dari 1% dari total kelistrikan secara global. Amerika,
Spanyol dan China merupakan negara terdepan dalam pemanfaatan energi angin.
Diharapkan pada tahun 2010 total kapasitas pembangkit listrik tenaga angin
secara glogal mencapai 170 GigaWatt.
E.
Hasil refleksi
tentang batas-batas keberlakuan materi tersebut.
Materi
ini dapat sangat bermanfaat pada dunia perlistrikan dan selama sumber daya
angin masih potensial digunakan, manfaat dari percobaan ini tetap terus dapat
diterapkan.
F.
Satu niat kecil
konkret dengan materi itu, common good,
terlebih bagi pihak-pihak yang lebih lemah.
Program listrik masuk desa telah berjalan beberapa tahun namun masih
banyak juga rumah penduduk Indonesia yang belum tersentuh listrik. Dengan
memanfaatkan energi angin yang ada di alam, sebenarnya mereka mampu merasakan
pasokan listrik juga. Niat saya membuat komunitas yang mempelajari turbin angin
ini, setelah menguasai mereka disebar secara berkelompok untuk mengaplikasikan
dan membuat turbin angin.