banner

Kecerdasan Majemuk


Disusun oleh: Fatmawati (1303017)
Mahasiswa Magister Pendidikan Fisika Universitas Pendidikan Indonesia

Kecerdasan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan sukses dan gagalnya peserta didik belajar di sekolah. Peserta didik mempunyai taraf kecerdasan rendah atau di bawah normal sukar untuk diharapkan memperoleh prestasi yang tinggi. Tetapi tidak ada jaminan bahwa dengan taraf kecerdasan tinggi seseorang secara otomatis  dia  akan sukses belajar di sekolah. Menurut Wikipedia bahwa kecerdasan merupakan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar.
Kecerdasan (Intelligence) adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar. Kecerdasan erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu. Sedangkan bakat adalah potensi dan kepandaian yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir yang akan diketahui lambat laun searah dengan pertumbuhan manusia. Maka dari itu “Jangan sembunyikan bakat anda, Bakat dianugrahkan untuk digunakan, Apa artinya payung di tempat yang gelap” dari Ben Franklin.
Salah satu konsep psikologi yang banyak digunakan dalam dunia pendidikan saat ini adalah konsep inteligensi (kecerdasan). Konsep tersebut telah dikenal sejak Alfred Binet (1904) mengembangkan alat untuk mendeteksi siswa sekolah dasar yang diperkirakan akan gagal dalam belajar sehingga diperlukan perhatian kepadanya dengan pemberian pengajaran remidi. Alat tersebut dikenal sebagai tes intelegensi. Sejak saat itu pengetesan inteligensi dan pemahaman bahwa intelegensi dapat diukur secara objektif meluas. Demikian pula meluaslah pengertian bahwa inteligensi sama dengan skor tunggal IQ (intelligence quotient) sebagai hasil tes inteligensi (Amstrong, 2013).
Howard Gardner (1983) tidak sependapat dengan pemahaman sempit tentang inteligensi di atas. Ia mengemukakan bahwa  tes inteligensi tersebut hanya mengukur kemampuan yang  berkaitan dengan verbal-linguistik dan logis-matematis sehingga tidak memadai untuk menentukan cerdas tidaknya seseorang dengan menggunakan skor tunggal IQ. Selanjutnya ia menjelaskan  bahwa manusia memiliki sejumlah kecerdasan yang dapat diwujudkan dalam berbagai keterampilan dan kemampuan, yang bukan hanya berupa kemampuan verbal-linguistik dan logis-matematis. Gardner mencoba menjawab mengapa seringkali terjadi persoalan-persoalan dalam pendidikan anak di sekolah. Keyakinan Gardner terhadap kemampuan inteligensi manusia mencoba mencari jawab mengenai bagaimana agar kesenjangan belajar anak menjadi teratasi. Bagaimana agar anak belajar dengan  hasil diperolehnya pemahaman yang mendalam dimana mereka mampu mengaplikasikan apa yang dipahami dalam kehidupan sehari-hari.
Kecerdasan adalah kemampuan memecahkan masalah dan membuat suatu produk yang bermanfaat bagi kehidupan (Amstrong, 2013). Kebanyakan orang mengenalnya sebagai prediksi kesuksesan di sekolah-bakat bersekolah. Sementara kecerdasan sejati mencakup berbagai keterampilan yang lebih luas pada semua segi kehidupan-kecerdasan majemuk/ganda.  Kecerdasan majemuk adalah teori kecerdasan yang dikembangkan Howard Gardner 18 tahun silam yang mengemukakan bahwa paling tidak ada delapan jenis kecerdasan, yaitu kecerdasan verbal-linguistik, logis-matematis, visual-spasial, kinestetik, musik, intrapersonal, antarpersonal, dan naturalis sebagaimana tampak pada Tabel 1.

Adapun kecerdasan-kecerdasan yang banyak berkembang di masyarakat adalah :
Ø  Kecerdasan Intelektual (IQ) : ukuran kemampuan intelektual, analisis, logika, dan rasio seseorang. IQ merupakan kecerdasan otak untuk menerima, menyimpan, dan mengolah informasi menjadi fakta.
Ø  Kecerdasan Spiritual (SQ) : kemampuan seseorang untuk mengerti dan memberi maknapada apa yang di hadapi dalam kehidupan, sehingga seseorang akan memiliki fleksibilitas dalam menghadapi persoalan dimasyarakat.
Ø  Kecerdasan Emosional (EQ) : kemampuan mengenali perasaan sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, serta kemampuan mengolah emosi dengan baik pada diri sendiri dan orang lain.
       Kecerdasan-kecerdasan lain diantaranya Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Sensibilitas moral, Kecerdasan Humor, Kecerdasan Intuisi, Kecerdasan Kemampuan kuliner, Kecerdasan Kreativitas, Kecerdasan Perpepsi penciuman dan Kecerdasan Kemampuan mekanik.

Entri Populer

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

joint now

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme
Terima kasih atas kunjugan dari para pencari ilmu sekalian, semoga apa yang kami tulis dapat berguna bagi anda.http://mediaolinefisika.com, jangan lupa komentarnya.karya WINARNO,M.Pd.Si dalam inovasi media pembelajaran